Birukan langit yang kini muram,
Hangatkan jiwa yang perlahan mulai menghitam.
Hangatkan jiwa yang perlahan mulai menghitam.
Api yang membara di dadamu itu,
Dendam kesumat nampak jelas di wajahmu.
Dendam kesumat nampak jelas di wajahmu.
Tentang penghianatan, tentang kekecewaan, tentang
kemarahan.
Darah tak lagi merah, tulang sedingin besi.
Darah tak lagi merah, tulang sedingin besi.
Berjalan memporak-porandakan,
Apa saja, yang membuat hati terpuaskan.
Apa saja, yang membuat hati terpuaskan.
Menusuk, menghujam, menghunus.
Tanpa ampun, tanpa kendali.
Tanpa ampun, tanpa kendali.
Hujan lebat tak ada rasa, air mata tersamar air mengalir.
bengis mencabik, tiada ampun.
bengis mencabik, tiada ampun.
Sesal terakhir, aku pergi.
Ka'dew Baasith adalah nama pena dari Ika Dewi Kurniawati.
Perempuan biasa yang lahir di klaten yang senang menulis
puisi.
aktif di FB : Ka'dew Baasith
IG : Kadew Baasith
0 Response to "Puisi - BARA - Ka'dew Baasith"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.