bertasbihlah menyambut bulan
meski tubuhmu berlumur darah,
berongga, membikin ceruk,
lubang hitam yang menganga.
kelak, kau namai bulan itu
sebagai bulan kelahiran si jabang bayi
yang dibesarkan melalui puting ibumu.
di bulan itu, rona wajahmu memijar terang
bagai rembulan sedang bertandang
dan sepasang cincin berlian.
gemintang tak pernah lupa pulang.
kembali dalam dekap manismu.
ia akan menjadi pengisbatan
atas nama yang disematkan padamu.
nama dari sederet nama-nama baik
menjadi sempatku memanggilmu
di bulan itu. bulan yang sering ada hujan
dan rindu yang tiba-tiba datang.
Madiun/2018
(*) Hendy Pratama, Lahir dan menetap di Madiun.
Belajar serius menulis di Forum Penulis Muda IAIN Ponorogo. Surel:
tataghendypratama@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.