Selasa, 22 Januari 2019

Materi Fiksi Mini - Sastra Indonesia





Apa itu Fiksi Mini?
Fiksi mini yang dalam Bahasa Inggrisnya adalah Flash Fiction. Di Indonesia sendiri ada yang menyebutnya cerita mini (cermin), cerita kilat, bahkan hingga cerpen singkat. Namun, tetap merujuk pada satu jenis tulisan yang sama.

Fiksi mini, adalah karya fiksi yang sangat singkat bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek (cerpen). Panjang fiksi mini rata-rata berkisar antara 250 hingga 1.000 kata yang jelas berbeda dengan cerita pendek (cerpen) pada umumnya. Cerita pendek (cerpen) berkisar antara di atas 1.000 sampai 10.000 kata.

Seiring dengan berjalannya waktu, muncul beberapa tulisan fiksi mini yang lebih pendek lagi dari 250 kata. Terbayang kan? Apa yang dapat ditulis dengan kurang dari 250 kata? Sukar? Nyatanya, fiksi mini kurang dari 250 kata sangat popular/ terkenal dan banyak penulis yang menggeluti jenis tulisan ini.
Baca juga: Materi - Membuat Puisi yang Indah - Sastra Indonesia

Karena keterbatasan kata dalam fiksi mini, penulis merasa tertantang untuk menyelesaikan sebuah cerita tanpa ada bagian-bagian yang terlewati dan tidak dijelaskan. Meski terkesan sangat singkat, fiksi mini merupakan satu cerita yang utuh, bukan sekadar penggalan.

Namun, fiksi mini juga harus tetap mengandung unsur pembangun dalam cerita seperti awalan/ pembukaan, isi, dan penutup. Fiksi mini juga memiliki unsur-unsur instrinsik karya sastra di dalamnya seperti penokohan, latar atau setting (waktu, tempat, dan suasana), konflik, serta penyelesaian masalah di bagian akhir.

Perbedaan antara fiksi mini dan cerita pendek (cerpen) adalah pada panjang tulisannya. Selain panjang tulisan apalagi, yang kurang dari 250 kata menggunakan pemilihan kata yang to the point dan tidak bertele-tele pada fiksi mini. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kata, tidak seperti cerita pendek (cerpen) yang jauh lebih panjang.
Baca juga: Materi - Artikel - Penulis atau Pengarang - Pirsawan

Fiksi mini biasanya lebih terfokus pada tema dan alur cerita yang sudah mencakup gambaran awal, konflik, dan penyelesaian. Namun, ada juga fiksi mini yang terfokus pada pemilihan kata karena, penulis suka menggambarkan situasi atau keadaan sehingga pembaca dapat merasa lebih bersatu atau bersahabat dengan cerita. Kedua cara bercerita tersebut sama-sama diperbolehkan di dalam penulisan fiksi mini. Karena, bergantung pada keenjoyan atau kenyamanan penulis itu sendiri.

Sangat singkat dan ringkas, bukan? Tentu saja, karena memang kurang dari 250 kata. Penulis cenderung secara lugas menyampaikan cerita tanpa bertele-tele. Namun, tetap merupakan satu cerita yang utuh.

Tentu sudah bisa membandingkan antara fiksi mini yang kurang dari 250 kata dan yang berkisar antara 250 hingga 1.000 kata dong, hehe. Yaitu, keduanya sama-sama fiksi mini. Namun, tentu saja berbeda pada panjangnya tulisan dan bagaimana cara penyampaian penulisnya pada cerita tersebut.
Baca juga: Materi - Artikel - Dialog Tag - Pirsawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.