Rabu, 23 Januari 2019

Materi Di dan Ke - Sastra Indonesia




Preposisi atau kata depan adalah kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat dan biasanya diikuti oleh pronominal atau nomina. Preposisi bisa berbentuk kata misalnya, untuk, dan di atau gabungan kata misalnya, sampai dengan atau bersama.

Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan atau dipakai. Berikut beberapa cara penggolongan yang dapat digunakan:
1. Preposisi yang menandai lokai/ tempat. Misalnya dari, ke, di.
2. Preposisi yang menandai tujuan dan maksud. Misalnya guna, dan untuk.
3. Preposisi yang menandai waktu. Misalnya hampir, dan hingga.
4. Preposisi yang menandai sebab. Misalnya atas, dan demi.

Baca juga: Materi Cerpen - Langkah Menulis Cerpen Untuk Pemula - Sastra Indonesia

1. Di, ke, dan dari
Penulisan preposisi ini ditulis secara terpisah. Contoh, di kamar, ke pasar, dan dari Malang. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti kebawah, keatas, kesini, kesana, kemana, ditengah, diatas, dibawah, ditempat, disini, disana, dimana yang seharusnya ditulis ke bawah, ke atas, ke sini, ke sana, ke mana, di tengah, di atas, di bawah, di tempat, di sini, di sana, di mana.
Kecuali untuk beberapa kata di bawah ini:
• daripada
• keluar (sebagai lawan kata dari masuk, namun untuk lawan kata ke dalam, penulisannya harus dipisah yaitu menjadi ke luar)
• kepada
• kemari

2. Di mana dan yang mana
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau biasa disingkat PUEBI atau EYD. Kata depan dari, ke, dan di ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti daripada dan kepada.

Bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk di mana untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat. Padanan dalam Bahasa Inggris adalah where, which, whom, who atau variasinya yang mana, dengan mana, dalam mana, dan sebagainya.

Pada dasarnya, Bahasa Indonesia hanya mengenal kata yang sebagai kata konjungsi/ penghubung untuk kepentingan dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, penggunaan bentuk yang mana, maupun, di mana, harus dihindari termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika.

Baca juga: Materi Puisi Akrostik - Sastra Indonesia
Kaidah tata Bahasa Indonesia memiliki kosakata yang cukup untuk menerjemahkan whom, which, where atau who tanpa menggunakan kata di mana.
1. Kata di dan ke berfungsi sebagai kata depan jika diikuti oleh kata benda. Contoh, di kamar, di sawah, di kantor, di pantai, ke kemar, ke sawah, ke kantor, ke pantai.
2. Kata di dan ke yang menunjukkan arah atau tempat. Contoh, di sini, di sana, di situ, di dalam, di luar, di barat, di utara, ke sini, ke sana, ke situ, ke dalam, ke luar, ke barat, ke utara.
3. Kata ke harus ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya jika ke tersebut diikuti oleh kata bilangan, baik kata bilangan tentu maupun kata bilangan tak tentu. Contoh, ke + sekian menjadi kesekian, ke + satu menjadi kesatu, ke + dua menjadi kedua, ke + tiga menjadi ketiga, ke + sepuluh menjadi kesepuluh, ke + sebelas menjadi kesebelas, dan seterusnya.
4. Kata ke diikuti oleh kata kasih menjadi kekasih, kata ke diikuti oleh kata tua menjadi ketua, kata ke diikuti oleh kata hendak menjadi kehendak.
5. Sebagai bagian dari kata yang bersangkutan. Contoh, kemarin, kemudian, kepala, kepada.
Perlu diperhatikan penulisan kata ke bila diikuti kata luar dan penulisan kata di bila diikuti kata samping. Masing-masing kata tersebut mempunyai dua bentuk penulisan, ada yang dipisah dan juga ada yang digabung.

1. Kata ke dan luar ditulis terpisah jika kata tersebut merupakan kebalikan/ lawan kata atau antonim dari kata ke dalam. Contohnya di bawah ini:
a. Ayu sering ke luar kota untuk melaksanakan tugasnya.
b. Ali sering berlibur ke luar negeri bersama keluarganya.
2. Kata ke dan luar ditulis serangkai apabila kata tersebut lawan kata atau antonim dari kata masuk. Contohnya di bawah ini:
a. Michel keluar kamar saat tengah malam karena kelaparan.
b. Dona dan Doni keluar kelas untuk makan di kantin.
3. Kata di dan samping ditulis terpisah apabila menunjukkan arah atau tempat. Contohnya, Rumah Aldi persis di samping Sungai Ciliwung.
4. Kata di dan samping ditulis serangkai apabila kata tersebut megandung makna kecuali atau selain. Contohnya di bawah ini:
a. Disamping sebagai ibu rumah tangga, Rina juga berjualan secara online.
b. Disamping sebagai seorang kuli banguan, Rahmat juga berdagang Nasi Goreng keliling.

Baca juga: Materi - Ada Tujuh Langkah Terbaik Dalam Menulis Cerpen untuk Pemula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.