LANGKAH
Oleh: Rizka Hidayatul Umami
Ku simpan langkah
Senyap sepi mengayun setapak
Bahwa retak sengaja menggertak
Bahwa pedih serasa mengasih
Ku simpan resah peluh gelisah.
Ku rasuki abu yang kau tabur
Serai sirih yang kau bau berbaur
Mulai menepis asa, lalu mencerca
Bahwa kaki tak lagi kuat berdiri
Jatuh tersungkur.
Lalu waktu kemudian berlalu
Ku simpan langkah dan tak sudi melangkah
Tulang-tulangku membiru
Darahku membeku
Dingin semilir menyobek harap mimpiku.
Kulit-kulit lembut terbakar, terkelupas dan tertahan
Darahnya mengucur deras mengisi rentetan jalan
Jalan ke ujung jalan tanpa tujuan.
Ku simpan langkah
Meragukan langkah-langkah tak searah
Angan yang compang camping, tertikam dendam
Hanyut, mengambang, tak padam.
Lupakan langkah
Jangan lagi melangkah, menerka langkah
Pun mencoba mengarah untuk melangkah
Kau dan aku
Berujung pada tanah merah, mengendus tanah
Mengurai lapis demi lapis
Dan kau, aku
Akan bersemayam bersama
Tenang tanpa himpitan lara, tanpa tikaman derita
Dengan asa.
Tentang Penulis
Rizka Hidayatul Umami
Pengasong di Komunitas Sastra Sadha Tulungagung
Alamat: Bandung, Tulungagung
Email: Rizkatacin@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.