gambar diambil dari https://peterdraw.files.wordpress.com/2012/04/tumblr_lk53ubdt1v1qcxieko1_500.jpg |
Oleh : April Bee
Ungu, apa kabar dengan senyummu?
Mengapa tiada lagi merekah pada
bibir itu?
Suara riang yang sering membuat
hatiku bergetar
Mengapa kini tak pernah
terdengar?
Ungu, apakah dia yang kau cinta
telah goreskan lara?
Hingga tiada mampu kau bersikap
laiknya sebelumnya?
Ataukah, ia telah mengambil
segala asa yang kau punya?
Ungu, tak bisakah kau baca yang
tersirat di mataku?
Ada sedih teramat yang luput dari
pandanganmu
Ada luka terselip pada pelangi
terbalik yang terbentuk di bibirku
Selalu ada yang menggema di
hatiku
Kala wangi tubuhmu menyeruak
menembus jiwaku
Aku bungkam, menikmati segala
buncah pada sanubari
Berharap kau merasa apa yang
kusimpan sendiri dalam hati
Sayangnya, kau tak pernah
mengerti arti perhatianku selama ini
Ungu, ada ngilu yang tertancap
kala kau bercerita tentang gadis itu
Tentangnya yang bahkan tak pernah
inginkan kebahagiaanmu
Namun aku hanyalah sahabat bagimu
Kasihmu takkan pernah termaksud
untuk mendampingiku
Dan semua itu membuatku tetap
membisu
Wringinanom, 17062017
Bee (10:53)