Aku sedang
membahas pusara
Di mana tempat yang menggelitikku sampai tak berdaya
Memelukku dengan mesra, hingga berluka-luka.
Dengarkan aku, sebentar saja
Ini lebih sakit dari senja yang ditelan malam
Walau kucoba untuk mengatupkan kelopak mata, namun
raga tersiksa seluas Semenanjung Malaka.
Jangan pernah berandai mengikutiku!
Kemarin, ternyata telah berlalu
Satu tahun,
Dua,
Tiga,
Empat,
Lebih dari lima tahun.
Dan aku bersemayam di balik tanah pemanah siksa itu,
Terpaku di dinding usang
Menahan diam dengan perasaan berulang, tertikam
siksa Illahi
Gelap, seusai badan berbau alami dari siksa Illahi
ini
Membusuk lebih dari bau busuk sampah satu windu
Oh, kisahku di balik tanah
-Ulfah Khoi, 12 Juli 2017 21:11-
BIODATA:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.