Oleh: Ulfah Mawatul Khoiriyah
Kepada mentari yang
meringis tiada henti
Yang mati dikoyak sepi
Yang merintih
keras-beringas
Tertunduklah dengan
sebuah peraduan,
Mesti jiwa
mengobak-ngabik, membabi buta
Melantur dengan racauan
gila
Menyambar dengan sukma
bergelimang dosa
Tetap saja sesalmu
lebih luas dari semenanjung malaka .
Maafmu kini mungkin
telah habis
Terlalu sering kubeli
dengan salahku
Sekali lagi!
Maaf sebab aku telah
diperbudak oleh kegilaanku
Sebab aku telah
terhanyut dengan januariku,
Sebuah elegi mungkin tak
berhasil
Membuatmu menjual
maafmu kembali,
Namun aku yakini dengan
pasti
Kematianku bisa membeli
maafmu lagi
Kematianku bisa
meneriakan bahagiamu lagi.
Bila tidak cukup untuk
itu
Pandanglah keluar!
Lempari tanah merah
yang masih hangat itu!
Dengan dendam membaramu
Agar penyesalanku
seutuhnya kau maafkan.
-Ulfah Khoi, 3 Juli
2017-
BIODATA:
Penulis puisi ini bernama Ulfah Mawalatul Khoiriyah, dia biasa dipanggil Ulfah atau Koi . Pemilik pena yang bernama Ulfah Khoi . Sedang mengenyam pendidikannya di SMAN 1 Surade tepatnya di daerah Sukabumi selatan . Sesuatu yang ia sukai yaitu hujan, kopi manis dingin dan kucing . Pemilik hobby menulis, ia menulis sejak SMP kelas IX lalu menekuninya sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.