Dengarkan aku
Kemarin hujan rabuku
datang, menyapa seakan ingin membasahi jiwa yang tertutup jilbab, menjuntai
sampai telapak kaki.
Dibalik sela-sela
jilbab merah baruku
Rintik hujan berbisik :
“Aku suka jilbab merah barumu, seakan memanggilku untuk terus menemanimu, lalu
meneriakanku seakan menyuruh untuk buru-buru menciumi harum jilbab barumu”.
Namun..
Ada hal yang tak bisa
dieja
Meski dibilang
Jilbabku tetap
sesederhana tinta di dalam pena.
Nuraniku berkata
Menjabar fakta
Mengejar syurga
Oh jilbab merah baruku
kesukaanku.
Matahari akan terbit
kembali
Disana.
Aku melukiskannya hanya
mampu lewat kata, dari beberapa aksara sederhana
Tidak dengan analogi
senja.
Ini jilbab panjang
sederhana
Namun sekarang hanya
ada paham-paham yang memecah
Inilah pembodohan yang
sebenar-benarnya orang bodoh.
-Ulfah Khoi, 08 Juli
2017 08:52-
BIODATA:
Penulis puisi ini
bernama Ulfah Mawalatul Khoiriyah, dia biasa dipanggil ulfah . Pemilik pena
yang bernama Ulfah khoi .Dia sedang mengenyam pendidikannya di SMAN 1 Surade
tepatnya di daerah sukabumi bagian selatan . Sesuatu yang ia sukai yaitu hujan,
kopi manis dan kucing . Akhir-akhir ini dia sering disebut “Si Penakut rasa”
Mungkin karena trauma akan cinta, wkwk .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.