“Maaf, aku sungguh tidak bisa denganmu lagi”
Kata-kata itu kembali terngiang di telingaku. Ya,
memang saat itu aku yang memutuskan hubunganku dengannya. Setelah 2 tahun
berlalu tiba-tiba saja aku ingin mengirim sepucuk surat sederhana untuk dia. Mantan kekasih yang
pernah kucintai sangat dalam. Bahkan hingga saaat kami tak saling mempedulikan.
06 April 2012, 23: 36
Selamat malam.
Kuharap kabarmu baik-baik saja.
Bahkan lebih baik dari harapanku.
Maaf jika tiap kali tanpa sengaja
bertemu, aku seringkali menghindarimu. Seringkali mempersingkat waktu
mengobrol.
Aku bukan membencimu. Sama sekali
bukan.
Aku hanya benci, tiap kali tanpa sengaja berpapasan denganmu, aku masih
merasakan sesuatu yang bergemuruh di dalam dada. Seakan-akan kau masih
tersimpan rapi disana.
Aku hanya lelah, tiap kali bertemu tatap aku masih belum bisa menatapmu sebagai
orang lain.
Seakan-akan kau masih 'bagian dari diriku'.
Aku hanya bosan, tiap kali terpaksa bertegur sapa, aku masih belum bisa
berbicara dengan nada biasa. Seakan-akan kau adalah
kekasihku yang harus ku perlakukan dengan baik.
Barangkali aku sudah tertinggal
jauh dibelakangmu. Setelah tidak denganku, kau bahkan sudah berkali-kali
berpindah hati. Sedang aku, masih saja jalan ditempat, masih saja merasa bahwa
hatimu adalah tempatku pulang. Ah! Bagiku perkara melupa memang tidaklah mudah.
Sekali waktu, aku ingin bertemu
denganmu. Menghabiskan beberapa menit bersamamu. Membicarakan apa-apa yang
masih masih tersimpan di dada. Menyelesaikan perihal rasa yang tak pernah
diizinkan semesta. Tenang saja, aku tidak akan memintamu kembali. Aku hanya
ingin meluruskan apa saja yang ada di pikiranku dan pikiranmu.
Agar apa? Agar sesegera mungkin aku
bisa berdamai dengan masa lalu. Bisa benar-benar melepaskan dan mengikhlaskan.
Agar nanti, ketika aku ingin membuka hati kepada orang baru, tidak ada hal yang
mengganjal tanpa penjelasan. Sebab bagaimana pun, aku tidak pernah bisa
membencimu.
Selamat menjalani hari-harimu.
Biodata :
Menyukai dunia
menulis sejak SMA. Penggemar novel romance, dan buku bacaan religi. Seorang
Graphic Designer di sebuah perusahaan
Advertising & Digital printing.
0 Response to "Sepucuk Surat Untuk Mantan Kekasih - Emka"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.