Selasa, 04 April 2017

Pesan - Ainia Praba



Ranting berderak kemudian
patah. Adalah pesan yang mesti

kau baca. Pada dahan-dahan
bau basah. Kugantungkan rasa

merah. Sebab matamu telah
ganjil. Hatiku menyesap gigil.

Sedang luka kian ladang.
Tanah-tanah menghitam.

Dan pesan yang kugantungkan
tiada lagi kau acuhkan.

Dpk, 24032017
03:47 pm



Biodata Penulis:



Ainia Praba (nama pena), lahir di kota Jepara Bumi Kartini, 18 November. Penyuka cappuccino dan cokelat. Hobi nomor satu menonton film. Karyanya dimuat di majalah Story tahun 2011 dan di beberapa buku antologi.
Akun FB Ainia Praba
Email haibara_ai20@yahoo.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.