Kita pun beranjak meninggalkan
petang yang termangu
Mengitari gerbang malam
berhiaskan gapura beku
Begitu hening sebab mulut
serempak tertutup rapat
Padahal ribuan hasrat
tak sabar ingin menggeliat
Masih saja kita tak mampu
memaknai sebuah jarak
Dan hanya berandai tentang
cinta yang semarak
Waktu telah mencatat agar
kita terbagi oleh bayu
Namun sekali lagi kita enggan
belajar tentang rindu
Petang itu lagi termangu saat
kita terus berpaling
Seperti meninggalkan petang, kita
pun menjadi masing-masing
Kota Petir, 22012017
03:26 pm
Tentang Penulis :
Ainia Praba |
Ainia Praba (nama pena), lahir di kota Jepara, 18 November. Seorang ibu dari satu anak laki-laki. Alumni SMAN I Bangsri. Penyuka cappuccino dan cokelat. Hobi nomor satu menonton film. Menulis dominan puisi dan cerpen sejak SMP. Karyanya dimuat di majalah Story dan di beberapa buku antologi.
Akun FB Ainia Praba, email haibara_ai20@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.