Senin, 20 Februari 2017

Kesuntukan Matahari - Astri Kumala




Tarian Suntuk.
Apa yang Tuan lakukan ketika matahari tengah suntuk pada siang yang sunyi? Kalau boleh puan beri saran, menarilah ketika saat itu tiba. Sebab Tuan akan menemukan ribuan kunang-kunang bening yang menyerupai kenangan. Rauplah sebongkah mimpi untuk menghiasi hati Tuan yang sedang bersedu itu. Biarkan mimpi itu tumbuh, memunculkan daun lamunan dan memekarkan bunga bernama hasrat. Semailah ketika saat itu tiba. Jangan lupa, mimpi Tuan disirami oleh kesuntukan matahari. Maka, menarilah hingga saat itu tiba.



Ikrar.
Apa yang Tuan lakukan ketika bunga bernama hasrat itu tengah mekar-mekarnya? Aromanya bak  parfum bidadari. Tak tergelitikkah berahi Tuan untuk menyemai? Semailah bunga itu dengan hati-hati, sebab kelopaknya sensual namun rentan akan  kecupan. Luruh kelopaknya bahkan meninggalkan rongga. Saat itu tiba, Tuan akan menantikan kesuntukan matahari kembali. Kalau boleh puan beri saran, jangan Tuan robek pelangi hanya untuk mewarnai mimpi.


            Semarang, 24 November 2016

Biodata Penulis :

Astri Kumala

Pegiat sastra di UKM KIAS Universitas PGRI Semarang. Tercatat sebagai mahasiswa yang suntuk menulis skripsi.


Ingin karyamu dimuat di sastraindonesia.org? Kirimkan karyamu ke sastraindonesiaorg@gmail.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.